Friday, May 30, 2014

MEMBACA NYARING


Membaca Nyaring

1. Pengertian Membaca 
          Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Hal ini berarti membaca merupakan proses berpikir untuk memahami isi teks yang dibaca. Oleh sebab itu, membaca bukan hanya sekedar melihat kumpulan huruf yang telah memeantuk kata, kelompok kata, kalimat, paragraf, dan wacana saja, tetapi lebih dari itu bahwa membaca merupakan kegiatan memahami dan menginterpretasikan lambang/tanda/tulisan yang bermakna, sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.
          Dalman (2013 : 7) memberikan pengertian “Membaca adalah proses perubahan bentuk/lambang/tulisan menjadi wujud bunyi yang bermakna. Oleh sebab itu, kegiatan membaca ini sangat ditentukan oleh kegiatan fisik dan mental yang menuntut seseorang untuk menginterpretasikan simbol-simbol tulisan dengan aktif dan kritis sebagai pola komunikasi dengan diri sendiri, agar pembaca dapat menemukan makna tulisan dan memperoleh informasi yang dibutuhkan”.
          Selanjutnya Hodgson (dalam Tarigan, 1979 : 7)  Mengemukakan bahwa “Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis”.
          Serta menurut Aprilyana (2011 : 9) “Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan symbol yang menyusun sebuah bahasa”.
          Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa membaca merupakan proses perubahan bentuk/lambang/tulisan yang dilakukan pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis 
2. Tujuan Membaca
          Pada dasarnya kegiatan membaca bertujuan untuk mencari dan memperoleh pesan atau memahami makna melalui bacaan. Tujuan membaca tersebut akan berpengaruh kepada jenis bacaan yang dipilih, misalnya, fiksi atau nonfiksi.
          Menurut Anderson (dalam Dalman, 2013 : 11 – 12) ada tujuh macam tujuan dari kegiatan membaca, yaitu: 
  1. Membaca untuk memperoleh fakta dan perincian.
  2. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama. 
  3. Membaca untuk mengetahui urutan/susunan stuktur karangan 
  4. Membaca untuk menyimpulkan. 
  5. Membaca untuk mengelompokkan/mengklarifikasikan. 
  6. Membaca untuk menilai/mengevaluasi. 
  7. Membaca untuk memperbandingkan/mempertentangkan. 
          Dari ketujuh tujuan membaca yang disampaikan di atas, semuanya dapat dicapai sesuai dengan kepentingan pembaca. Dalam hal ini, teks bacaan (fiksi atau nonfiksi) yang digunakan untuk membaca perlu disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Pembaca perlu mencari teks yang sesuai dengan tujuan membacanya. Apabila kita keliru menentukan teks bacaan tersebut, maka bisa jadi tujuan yang ingin dicapai juga bisa keliru. Oleh sebab itu, sebelum membaca, sebaiknya kita tentukan dulu tujuan membaca kita agar informasi yang kita inginkan tercapai. 
3. Jenis-Jenis Membaca
Menurut Dalman (2013 : 63) jenis-jenis membaca terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a.       Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.
b.      Membaca Senyap (Dalam Hati)
Membaca senyap adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.
Membaca dalam hati dapat dibagi atas:
1)      Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Membaca ekstensif ini meliputi membaca survey, membaca sekilas, dan membaca dangkal.
2)      Membaca Intensif
Membaca intensif adalah studi saksama, telaah, teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari. Kuesioner, latihan pola-pola kalimat, latihan kosa kata, telaah kata-kata, dikte, dan diskusi umum merupakan bagian dan teknik membaca intensif.
4. Pengertian Membaca Nyaring
Menurut Dalman (2013 : 64) mengatakan bahwa “Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman pribadi.
Menurut Tarigan (1979 : 23) “Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang”.
Selanjutnya menurut Kamidjan (dalam Pandawa, dkk, 2009 : 7) “Membaca nyaring adalah suatu kegiatan membaca yang merupakan alat bagi pembaca bersama orang lain untuk menangkap isi yang berupa informasi bagi pengarang”. 
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan menyuarakan tulisan agar pendengar dan pembaca dapat menangkap dan memahami informasi yang disampaikan oleh penulis.
5.  Keterampilan yang Di Tuntut dalam Membaca Nyaring
Menurut Dalman (2013 : 64) mengatakan bahwa beberapa keterampilan dalam membaca nyaring, antara lain:
a.       Menggunakan ucapan yang tepat;
b.      Menggunakan frasa yang tepat ;
c.       Menggunakan intonasi suara yang wajar;
d.      Dalam posisi sikap yang baik;
e.       Menguasai tanda-tanda baca;
f.       Membaca dengan terang dan jelas;
g.      Membaca dengan penuh perasaan, ekspresif;
h.      Membaca dengan tidak terbata-bata;
i.        Mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya;
j.        Kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya;
k.      Membaca dengan tanpa terus menerus melihat bahan bacaan;
l.        Membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.
           Dan Tarigan (1979 : 25-26) mengemukakan keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring dalam setiap kelas sekolah dasar, yaitu sebagai berikut:
a.       Kelas I:
1)      Mempergunakan ucapan yang tepat.
2)      Mempergunakan frasa yang yang tepat (bukan kata demi kata).
3)      Mempergunakan intonasi suara yang wajar agar makna mudah terpahami.
4)      Menguasai tanda-tanda baca sederhana seperti titik (.), koma (,), tanda tanya (?), dan tanda seru (!).
b.      Kelas II:
1)      Membaca dengan terang dan jelas.
2)      Membaca dengan penuh perasaan dan ekspresi.
3)      Membaca tanpa tertegun-tegun dan terbata-bata.
c.       Kelas III:
1)      Membaca dengan penuh perasaan dan ekspresi.
2)      Mengerti serta memahami bahan bacaan.
d.      Kelas IV:
1)      Memahami bahan bacaan pada tingkat dasar.
2)      Kecepatan mata dan suara: minimal satu kata dalam satu detik.
e.       Kelas V:
1)      Membaca dengan pemahaman dan perasaan.
2)      Aneka kecepatan membaca nyaring bergantung pada bahan bacaan.
3)      Dapat membaca tanpa terus-menerus melihat pada bahan bacaan.
f.       Kelas VI:
1)      Membaca nyaring dengan penuh perasaan atau ekspresi.
2)      Membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri dan mempergunakan frasa atau susunan kata yang tepat.



DAFTAR PUSTAKA

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: PT RajaGrafindo  
            Persada. 

Henry Guntur Tarigan. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Percetakan
            Angkasa. 

Nur Aprilyana. 2011. Peningkatan Minat Membaca Menggunakan Media Cerita Anak Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 17 Pontianak Kota. Skripsi tidak diterbitkan. Pontinak: Program Studi PGSD FKIP UNTAN Pontianak.

Pandawa, dkk. 2009. Pembelajaran Membaca. Jakarta: Departemen Pendidikan
            Nasional.

No comments: