Membaca Nyaring
1. Pengertian
Membaca
Membaca merupakan suatu kegiatan
atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang
terdapat dalam tulisan. Hal ini berarti membaca merupakan proses berpikir untuk
memahami isi teks yang dibaca. Oleh sebab itu, membaca bukan hanya sekedar
melihat kumpulan huruf yang telah memeantuk kata, kelompok kata, kalimat,
paragraf, dan wacana saja, tetapi lebih dari itu bahwa membaca merupakan
kegiatan memahami dan menginterpretasikan lambang/tanda/tulisan yang bermakna, sehingga
pesan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.
Dalman (2013 : 7) memberikan
pengertian “Membaca adalah proses perubahan
bentuk/lambang/tulisan menjadi wujud bunyi yang bermakna. Oleh sebab itu, kegiatan
membaca ini sangat ditentukan oleh kegiatan fisik dan mental yang menuntut
seseorang untuk menginterpretasikan simbol-simbol tulisan dengan aktif dan
kritis sebagai pola komunikasi dengan diri sendiri, agar pembaca dapat
menemukan makna tulisan dan memperoleh informasi yang dibutuhkan”.
Selanjutnya Hodgson (dalam Tarigan, 1979
: 7) Mengemukakan bahwa “Membaca adalah
suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa
tulis”.
Serta menurut Aprilyana (2011 : 9)
“Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang
ditulis. Membaca melibatkan pengenalan symbol yang menyusun sebuah bahasa”.
Dari beberapa pengertian yang telah
disebutkan di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa membaca merupakan proses
perubahan bentuk/lambang/tulisan yang dilakukan pembaca untuk memperoleh pesan
yang disampaikan oleh penulis
2. Tujuan
Membaca
Pada dasarnya kegiatan membaca
bertujuan untuk mencari dan memperoleh pesan atau memahami makna melalui
bacaan. Tujuan membaca tersebut akan berpengaruh kepada jenis bacaan yang
dipilih, misalnya, fiksi atau nonfiksi.
Menurut Anderson (dalam Dalman, 2013
: 11 – 12) ada tujuh macam tujuan dari kegiatan membaca, yaitu:
- Membaca untuk memperoleh fakta dan perincian.
- Membaca untuk memperoleh ide-ide utama.
- Membaca untuk mengetahui urutan/susunan stuktur karangan
- Membaca untuk menyimpulkan.
- Membaca untuk mengelompokkan/mengklarifikasikan.
- Membaca untuk menilai/mengevaluasi.
- Membaca untuk memperbandingkan/mempertentangkan.
3. Jenis-Jenis Membaca
Menurut Dalman (2013 : 63) jenis-jenis membaca
terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a.
Membaca
Nyaring
Membaca nyaring
adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan
intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang
disampaikan oleh penulis, baik berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun
pengalaman penulis.
b.
Membaca
Senyap (Dalam Hati)
Membaca senyap
adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang
dibacanya.
Membaca
dalam hati dapat dibagi atas:
1)
Membaca
Ekstensif
Membaca
ekstensif berarti membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks
dalam waktu yang sesingkat mungkin. Membaca ekstensif ini meliputi membaca
survey, membaca sekilas, dan membaca dangkal.
2)
Membaca
Intensif
Membaca intensif adalah studi
saksama, telaah, teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam
kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman
setiap hari. Kuesioner, latihan pola-pola kalimat, latihan kosa kata, telaah
kata-kata, dikte, dan diskusi umum merupakan bagian dan teknik membaca
intensif.
4. Pengertian Membaca Nyaring
Menurut
Dalman (2013 : 64) mengatakan bahwa “Membaca nyaring adalah kegiatan membaca
dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat
agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis,
baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman pribadi.
Menurut
Tarigan (1979 : 23) “Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang
merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain
atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan
seseorang pengarang”.
Selanjutnya
menurut Kamidjan (dalam Pandawa, dkk, 2009 : 7) “Membaca nyaring adalah suatu
kegiatan membaca yang merupakan alat bagi pembaca bersama orang lain untuk
menangkap isi yang berupa informasi bagi pengarang”.
Dari
beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca nyaring adalah kegiatan
membaca yang dilakukan dengan menyuarakan tulisan agar pendengar dan pembaca
dapat menangkap dan memahami informasi yang disampaikan oleh penulis.
5. Keterampilan yang Di Tuntut dalam
Membaca Nyaring
Menurut
Dalman (2013 : 64) mengatakan bahwa beberapa keterampilan dalam membaca
nyaring, antara lain:
a.
Menggunakan
ucapan yang tepat;
b.
Menggunakan
frasa yang tepat ;
c.
Menggunakan
intonasi suara yang wajar;
d.
Dalam
posisi sikap yang baik;
e.
Menguasai
tanda-tanda baca;
f.
Membaca
dengan terang dan jelas;
g.
Membaca
dengan penuh perasaan, ekspresif;
h.
Membaca
dengan tidak terbata-bata;
i.
Mengerti
serta memahami bahan bacaan yang dibacanya;
j.
Kecepatan
bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya;
k.
Membaca
dengan tanpa terus menerus melihat bahan bacaan;
l.
Membaca
dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.
Dan Tarigan (1979 : 25-26) mengemukakan keterampilan
yang dituntut dalam membaca nyaring dalam setiap kelas sekolah dasar, yaitu
sebagai berikut:
a.
Kelas
I:
1)
Mempergunakan
ucapan yang tepat.
2)
Mempergunakan
frasa yang yang tepat (bukan kata demi kata).
3)
Mempergunakan
intonasi suara yang wajar agar makna mudah terpahami.
4)
Menguasai
tanda-tanda baca sederhana seperti titik (.), koma (,), tanda tanya (?), dan
tanda seru (!).
b.
Kelas
II:
1)
Membaca
dengan terang dan jelas.
2)
Membaca
dengan penuh perasaan dan ekspresi.
3)
Membaca
tanpa tertegun-tegun dan terbata-bata.
c.
Kelas
III:
1)
Membaca
dengan penuh perasaan dan ekspresi.
2)
Mengerti
serta memahami bahan bacaan.
d.
Kelas
IV:
1)
Memahami
bahan bacaan pada tingkat dasar.
2)
Kecepatan
mata dan suara: minimal satu kata dalam satu detik.
e.
Kelas
V:
1)
Membaca
dengan pemahaman dan perasaan.
2)
Aneka
kecepatan membaca nyaring bergantung pada bahan bacaan.
3)
Dapat
membaca tanpa terus-menerus melihat pada bahan bacaan.
f.
Kelas
VI:
1)
Membaca
nyaring dengan penuh perasaan atau ekspresi.
2)
Membaca
dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri dan mempergunakan frasa atau susunan
kata yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: PT
RajaGrafindo
Persada.
Henry Guntur Tarigan.
1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Percetakan
Angkasa.
Nur Aprilyana.
2011. Peningkatan Minat Membaca
Menggunakan Media Cerita Anak Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 17
Pontianak Kota. Skripsi tidak diterbitkan. Pontinak: Program Studi PGSD
FKIP UNTAN Pontianak.
Pandawa, dkk. 2009. Pembelajaran Membaca. Jakarta:
Departemen Pendidikan
Nasional.
No comments:
Post a Comment